Rabu, 25 Desember 2013

KPU: Januari Semua Orang Harus Membicarakan Pemilu


KPU memiliki ambisi besar untuk pemilu 2014 mendatang. Keinginan untuk menekan jumlah golongan putih (golput) atau orang-orang yang tidak memilih dalam pemilu 2014 nanti dalam jumlah seminimal mungkin, membuat KPU berupaya keras untuk mewujudkannya. Tugas berat sebenarnya, mengingat pada pemilu 2009 lalu, jumlah abstain lebih besar dibanding jumlah suara untuk Partai Demokrat, pemenang pemilu. Namun, tentu saja tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.

Tentu saja, kita berharap KPU akan memberikan usaha terbaiknya untuk mewujudkan Pileg dan pemilihan presiden 2014 yang sukses. Simak ulasan selengkapnya dari webtorial yang ada di vivanews ini.

KPU Ajak Multipihak Berpartisipasi dalam Menyukseskan Pemilu

Oleh: Ririn Aprillia

VIVAnews - Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) Husni Kamil Manik, Selasa 12 November 2013) menerima kunjungan jajaran redaksi Trans Media Group. Dihadapan jajaran redaksi Trans Media Group, Husni mengajak semua pihak untuk berpartisipasi dalam menyukseskan penyelenggaraan Pemilu.

“Kita menginginkan Januari 2014 semua orang sudah bicara Pemilu. Karena itu, kami mengajak semua instansi baik pemerintah maupun swasta, termasuk media untuk bersama-sama menyosialisasikan Pemilu kepada masyarakat,” ujarnya. Hadir dalam pertemuan tersebut Pemred detik.com Arifin Ashydhad dan Pimpinan Trans TV Santa Suranggana.  

Menurut Husni para pemilih yang sudah terdaftar dalam pemilih tetap (DPT) tidak cukup dimotivasi oleh penyelenggara Pemilu untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) menggunakan hak pilihnya. “Butuh kerja sama multipihak, termasuk partai politik sebagai peserta Pemilu,” jelas Husni.

Dalam konteks penyelenggaraan tahapan Pemilu, kata Husni, sudah banyak kemajuan yang dicapai. Salah satunya dalam hal upaya KPU membangun daftar pemilih yang lebih akurat, komprehensif dan mutakhir. “Kita sudah mampu menyediakan daftar pemilih by name dan by address yang dapat diakses oleh publik secara online,”katanya.

Husni menekankan pentingnya memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa Pemilu bukan sekadar arena pelembagaan konflik dan sirkulasi kekuasaan secara damai. Tetapi Pemilu, kata Husni, harus dimaknai sebagai sarana bagi rakyat untuk melaksanakan kedaulatannya dalam memilih para wakil-wakilnya yang akan duduk di lembaga perwakilan.

“Pemahaman ini yang harus terus ditanamkan kepada para pemilih. Media memiliki peran besar dalam upaya membangun imej itu. Jika kesadaran ini terbangun dengan baik maka semangat masyarakat untuk datang ke TPS akan meningkat,”ujarnya.

Pemred detik.com Arifin Ashydhad mengatakan, media memiliki tanggung jawab untuk menyukseskan Pemilu 2014. “Kami berkomitmen untuk membantu memberikan edukasi kepada pemilih. Bagaimana pun, para pemilih perlu diberi pengertian apa saja tahapan-tahapan Pemilu yang sudah dikerjakan KPU,”tutupnya.

0 komentar:

Posting Komentar

    Blogger news

    Blogroll

    Categories

    Tentang Kami

    Directory berita tentang pemilu legislatif dan pemilihan presiden 2014