Senin, 30 Juni 2014

0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

JK Kelelahan Setelah Debat dengan Hatta?

Acara debat calon wakil Presiden yang berlangsung pada Minggu malam kemarin memang seru dan ketat. Masing-masing calon memaparkan argumentasinya, dan mencoba meyakinkan masyarakat bahwa mereka adalah orang yang paling tepat untuk mengatasi masalah negeri ini. Baik JK maupun Hatta sama-sama mengeluarkan kemampuan terbaiknya.

Siapa yang menang? Andalah yang menentukannya. Namun ternyata, ada kisah sedih yang terjadi setelah debat. Karena ternyata, setelah debat JK harus dilarikan ke rumah sakit. Dan itu membuat kita yang membaca ini semua berdoa agar dia baik-baik saja. Langsung saja, kita baca berita yang dilansir oleh Tempo.co ini:

Usai Debat dengan Hatta, JK Dirawat di Rumah Sakit

Oleh: Erwan Hermawan

TEMPO.COJakarta - Calon wakil presiden dari poros Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Muhammad Jusuf Kalla, menjalani perawatan seusai debat dengan cawapres Hatta Rajasa tadi malam. JK di rawat di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat.

Pada Senin, 30 Juni 2014, konsultan pemenangan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang juga  CEO PolMark, Eep Saefulloh Fatah, mengatakan, "Cuma istirahat. Nanti ada yang akan memberi tahu." 

Mantan Menteri Peridustrian Fahmi Idris menuturkan JK masuk rumah sakit seusai debat. JK, kata dia, masuk rumah sakit atas anjuran dokter. "Keletihan fisik saja," ujarnya.

Meski begitu, ia memastikan kondisi JK relatif sehat, hanya butuh istirahat karena kelelahan. "Secara keseluruhan sehat. Tapi memang beliau tidurnya kurang. Beliau tidur satu-dua jam per harinya," ujar mantan anggota Dewan Pertimbangan Partai  Golkar itu.

Ia memperkirakan jadwal kampanye yang padat sebagai penyebab JK kelelahan. "Coba bayangkan, pukul 6 pagi berangkat untuk kampanye. Berarti minimal pukul 5 sudah bangun. Pulang ke rumah pukul 2 malam. Siapa pun akan kolaps dan keletihan. Fisik berat pikiran juga berat," tuturnya.

Namun demikian, ia memastikan JK tidak mengalami penyakit serius. "Darah tinggi tidak ada dan penyakit jantung juga tidak ada," kata Fahmi. 

Untuk penjelasan lebih lanjut, ujar dia, akan ada konferensi pers terkait dengan kondisi JK. "Pukul 3 sore nanti akan ada penjelasan soal ini," tuturnya.

JK mengkuti debat yang digelar Komisi Pemilihan Umum di Hotel Bidakara, Ahad malam, 29 Juni 2014. Debat yang dimoderatori Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada Prof Dr Dwikorita Karnawit itu bertemakan "Pembangunan Sumber Daya Manusia serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi". 
0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Romantis, Dukungan Titi untuk Prabowo


Prabowo Subianto dan Titi Soeharto memang sudah resmi bercerai. Tapi, benih-benih cinta masih terlihat jelas diantara keduanya. Setidaknya, hal itu terlihat dari sikap keduanya setiap kali ditanya apakah akan rujuk atau tidak.

Tidak hanya itu, dalam beberapa kesempatan Titi juga sudah mengungkapkan dukungannya untuk Prabowo. Sebuah sikap yang tentu saja terkesan romantis dan indah. Kali ini, dukungan dari Titi ini tidak hanya mengatasnamakan pribadi, tapi juga banyak orang lain. Siapa saja mereka? Selengkapnya, baca saja berita yang kami sadur dari Tempo.co ini:

Titiek: Keluarga Cendana 100% Dukung Prabowo-Hatta

Oleh: Tika Primandari

TEMPO.COJakarta - Mantan istri calon presiden nomor urut satu Prabowo Subianto, Titiek Soeharto memastikan keluarga Cendana mendukung pasangan Prabowo dan Hatta Rajasa. "Seratus persen dukung Prabowo-Hatta, tak ada yang tercecer," ujar Titiek usai debat antar calon wakil presiden di Hotel Bidakara, Ahad, 29 Juni 2014.

Ini adalah kali ketiga Titiek, putri mantan Presiden Soeharto, menonton secara langsug debat antara calon presiden dan wakil presiden. Menurut Titiek, jawaban yang diberikan oleh Hatta sangat baik. "Cawapres kita luar biasa. Untuk bangsa Indonesia butuh yang kayak beliau," ujar dia. 

Titiek yang mengenakan atasan putih dan kain batik orange duduk di samping Prabowo selama debat berlangsung. Meski begitu, tak sekalipun terlihat keduanya mengobrol. Prabowo tampak serius menyaksikan pemaparan dari Hatta Rajasa dan rivalnya, Jusuf Kalla. Titiek juga tampak serius menyaksikan Hatta Rajasa berbicara, namun saat giliran JK berbicara, beberapa kali Titiek terlihat asik menengok ponselnya. 
Debat bertema Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ini adalah debat keempat yang dihelat oleh KPU. Debat yang dilaksanakan di Hotel Bidakara ini diundur 30 menit dari jadwal sebelumnya dengan alasan agar peserta debat dan masyarakat dapat melaksanakan ibadah taraweh dulu. Debat antar cawapres ini dimoderatori oleh Guru Besar Universitas Gajah Mada, Prof. Dwikorita Karnawati dan disiarkan oleh RCTI, MNC TV, dan Global TV.

Jumat, 27 Juni 2014

0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Komitmen Prabowo untuk NU

Dalam kesempatan lanjutan kampanye para calon presiden, kita menyaksikan integritas dan janji besar dari seorang pemimpin semakin banyak yang tersebar. Salah satunya adalah komitmen dari Prabowo Subianto, calon presiden dengan dukungan partai yang besar, kemarin baru saja terlihat.

Apakah komitmen dari Prabowo untuk NU itu? Mari kita simak petikan wawancara dengan Said Aqil yang dilansir di situs kompas.com ini:

Said Aqil: Prabowo Siap Saya Panggil kalau Menyimpang Jadi Presiden

Oleh: Ihsanuddin

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj mengapresiasi calon presiden Prabowo Subianto yang mau menyempatkan diri untuk berkunjung ke pondok pesantren yang dipimpinnya. Menurut Said Aqil, hal itu menandakan bahwa Prabowo adalah sosok yang taat dan tidak akan menyimpang dari ajaran Islam bila terpilih menjadi presiden.
"Pak Prabowo sebagai capres pernah mengatakan begini, 'saya siap diberi masukan dan nasihat oleh kiai. Saya siap dipanggil kiai kalau nanti jadi presiden dianggap menyimpang'. Siap ditegor kiai itu luar biasa, pernyataan yang sangat luar biasa," kata Said Aqil sesaat sebelum menyambut kedatangan Prabowo di Pondok Pesantren Kempek di Palomamanan, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (27/6/2014) siang.
Menurut Said Aqil, dalam acara ini dia telah mengumpulkan tokoh-tokoh Islam di Jawa Barat.

"Karena saya orang sini. Jadi agendanya silaturahim tatap muka antara capres nomor satu dengan para kiai pesantren se-Jabar," ujarnya.
Said Aqil berharap, para kiai yang hadir bisa mendoakan Prabowo agar cita-citanya menjadi presiden bisa terkabul. Dia mengaku selalu berdoa untuk kemenangan Prabowo.
"Saya meminta, memohon doa restu agar mendoakan Prabowo berhasil, sukses. Secara garis organisasi NU tidak boleh jadi kendaraan politik pendukung capres, (dukungan) pribadi-pribadi," ucap dia.

Selasa, 24 Juni 2014

0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Dosa Masa Lalu Prabowo Hanyalah Konspirasi Lawan?


Prabowo adalah capres yang memiliki peluang besar untuk memenangi pemilu kali ini. Dengan prestasinya yang membanggakan negeri, sekaligus elektabilitasnya yang semakin meningkat, membuat Prabowo menjadi capres yang sangat diperhitungkan untuk menang.

Namun, ada sedikit ganjalan yang menyerang Prabowo, yaitu terkait 'dosa masa lalunya' yang terus-terusan dijadikan senjata oleh para pendukung lawannya. Prabowo terus saja dianggap sebagai penjahat masa lalu. Benarkah hal itu?

Well, mantan perwira ini memiliki pendapatnya (kami ambil dari republika.co.id):

Mantan Wakil KSAD: Ada Konspirasi Perwira di DKP Ingin Jatuhkan Prabowo
Oleh: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mantan kepala staf umum TNI Letjen (Purn) Johanes Suryo Prabowo menduga, ada konspirasi sejumlah perwira ABRI (TNI) yang masuk dalam Dewan Kehormatan Perwira (DKP), untuk menjadikan Prabowo Subianto sebagai kambing hitam serangkaian peristiwa 1998.

"Ironisnya ketika DKP berjalan, ada tim gabungan pencari fakta (sudah membuka hasil investigasinya), namun Prabowo (tetap) dihukum administrasi. Seolah ada konspirasi perwira dalam DKP," kata Suryo dalam acara 'Eksaminasi Publik Terhadap Keputusan Dewan Kehormatan Perwira' di Jakarta, Senin (23/6).

Pernyataan Suryo itu dilontarkan menyusul adanya upaya sejumlah pihak yang mulai memperdebatkan kembali surat rekomendasi DKP terkait pemberhentian Prabowo dari institusi militer. Upaya itu dinilai bernuansa politis untuk menjegal Prabowo dari kontestasi Pilpres 2014.

Suryo mengatakan, dirinya tidak ingin menuduh siapa pun. Dia hanya menegaskan bahwa menteri sekretaris negara Muladi kala itu juga telah mengeluarkan pernyataan yang intinya menyatakan mantan panglima Kostrad tersebut tidak terkait dengan penculikan 13 aktivis, penembakan mahasiswa Trisakti, dan kerusuhan Mei 1998.

"Saya tidak menuduh, saya hanya mencoba mempercayai naluri dan nalar saya. Kalau betul Prabowo sejahat yang ditudingkan, waktu itu dia seharusnya tidak akan boleh ke luar negeri, tapi waktu itu dia ke luar negeri," kata mantan wakil kepala staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu.

Selain itu, Suryo juga menganalisis bahwa jika benar Prabowo dalang serangkaian peristiwa 1998, seharusnya saat pergi ke luar negeri, tidak ada lagi kerusuhan. Faktanya kerusuhan tetap terjadi di beberapa tempat di Indonesia. "Sehingga saya tidak habis pikir kalau Prabowo harus diminta-minta melapor ke Komnas HAM," ujarnya.

Ketua Ikatan Alumni UI (Iluni) Hariadi Darmawan mengatakan, terlepas dari terlibat atau tidaknya Prabowo dalam serangkaian peristiwa kelam 1998, ia tidak setuju apabila masa lalu Prabowo dibandingkan dengan mulusnya perjalanan karier Jokowi, hanya untuk kepentingan Pilpres 2014.
Menurut Hariadi, hal itu tidak adil karena tidak sebanding. "Bowo (Prabowo) sudah berjuang untuk bangsa ini, anak buah dia habis di Timor-Timor, lalu kita caci maki dan membandingkannya dengan 'kebersihan' Jokowi, itu tidak fair," ujar Hariadi.

Sebagai pelaku sejarah, Hariadi menekankan bahwa dirinya adalah orang yang berseberangan dengan Prabowo pada pengujung Orde Baru. Kala itu dia turut serta bersama ribuan mahasiswa lain, mendesak mundurnya Soeharto dari kursi kepresidenan.

Tetapi dia mengaku tidak sudi apabila dugaan keterlibatan Prabowo dalam penculikan aktivis 1998 yang belum pasti kebenarannya itu lantas dijadikan peluru untuk menjatuhkan Prabowo dalam kontestasi Pilpres 2014.
"Apa yang terjadi pada masa lalu itu bagian dari proses pembentukan sebuah bangsa. Tidak bisa dibandingkan dengan situasi saat ini. Saya tanya Jokowi itu sudah melakukan apa untuk bangsa ini, paling hanya menertibkan Pasar Tanah Abang," kata Hariadi.

0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Ternyata, Motif Kotak-kotak Bukan Original Milik Jokowi!


Kita tahu, bahwa baju motif kotak-kotak adalah salah satu baju yang identik dengan kampanye Jokowi. Hal itu terlihat dari seringnya para pendukung Jokowi dengan bangganya mengenakan baju kotak-kotak dan berkampanye.

Padahal, menurut pengakuan orang ini, baju kotak-kotak bukanlah ide orisinil dari Jokowi, melainkan ada andil dari partai lain juga, yaitu Gerindra. Hal itu memang terbukti dari Pilgub Jakarta kemarin, di mana Ahok terlihat sangat percaya diri dengan pakaian kotak-kotaknya.

Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat berita yang kami sadur dari Tempo.co ini:

Tim Prabowo: Motif Kotak-kotak Ada Andil Gerindra

Oleh: M. Andi Perdana

TEMPO.COJakarta - Tim pemenangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menyesalkan penggunaan motif kotak-kotak pada baju calon presiden Joko Widodo. Alasannya, motif tersebut bukan semata-mata milik Jokowi. 

"Waktu pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta kemarin kan pakai kotak-kotak juga," ujar anggota tim pemenangan Prabowo-Hatta, Habiburokhman, kepada Tempo, Selasa, 17 Juni 2014. 

Ia menyatakan partainya, Gerakan Indonesia Raya, punya andil dalam penggunaan baju bermotif kotak-kotak yang dikenakan Jokowi dan, calon Wakil Gubernur Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama.

Motif kotak-kotak tersebut kini menjadi ikon Jokowi. Dia juga menyayangkan motif kotak-kotak kerap digunakan dalam kampanye terselubung. Salah satunya, kata dia, penggunaan oleh obat Bintang Toedjoe dalam iklan di televisi.

"Kami akan laporkan ke Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) karena penggunaan motif tersebut dalam iklan," ujarnya. Menurut dia, dalam iklan tersebut ada indikasi dukungan terhadap Jokowi. "Padahal itu iklan komersial. Bila memang ini jadi produk Jokowi, ada pelanggaran di sana," ujarnya. 

Tim Prabowo-Hatta akan melaporkan iklan tersebut ke Bawaslu siang ini dengan tuduhan melanggar Pasal 53 ayat 1 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden.
0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Pemred Tempo Angkat Suara Soal Tudingan Fadli Zon


Seperti kita tahu, belakangan ini, muncul banyak tudingan bahwa media-media yang ada di Indonesia sudah tidak netral lagi. Hal itu setidaknya terlihat jelas di bagian media penyiaran, khususnya televisi. Saat melihat televisi kita akan melihat keberpihakan salah satu stasiun terhadap calon (ya, dalam hal ini kita sedang membicarakan berita capres dan cawapres).

Lalu, bagaimana dengan media cetak? Sejujurnya, kecurigaan itu tetap ada. Namun pemred Tempo memiliki jawaban sendiri atas tudingan itu. Tudingan yang dikatakan oleh Fadli Zon bahwa Tempo mulai tidak netral dalam memberitakan sebuah isu.

Seperti apa tanggapan pemred tempo? Mari kita baca bersama berita yang dilansir oleh Tempo.co ini:

Jawab Tudingan Fadli Zon, Pemred: Tempo Independen

Oleh: Singgih Soares

TEMPO.COJakarta - Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Arif Zulkifli menampik tudingan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon yang menyebut Tempo telah menjadi media partisan dan tidak berimbang dalam memberitakan calon presiden Prabowo Subianto. Arif menyatakan Tempoadalah media yang menjunjung tinggi asas independensi media.

"Pengertian independen adalah keputusan redaksi, tidak bisa diintervensi siapa pun. Rapat adalah pemegang kekuasaan tertinggi di Tempo," ucap Azul, sapaan akrabnya, ketika dihubungi, Selasa 24 Juni 2014.

Kemarin, di rumah pemenangan koalisi Merah-Putih, Rumah Polonia, Jalan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Fadli menyatakan porsi pemberitaan Tempo tidak berimbang. Dari pemilihan kata hingga foto, menurut Fadli, menunjukkan keberpihakan.

Tidak sampai di situ, Fadli juga menyoroti majalah Tempo yang dalam sebuah editorialnya tidak menguntungkan Prabowo. Yang dimaksud Fadli Zon adalah edisi dengan sampul berjudul: "Palagan Terakhir Prabowo".

Editorial Tempo, menurut Arif, merupakan sikap redaksional. Pembaca, ia meneruskan, boleh saja kecewa terhadap isi editorial, tapi itu adalah hak media. "Yang bisa dipersoalkan adalah isi berita, misalnya, jika tidak cover both side," ujar Arif.

Begitu pula sebaliknya, Arif menyatakan, menjadi hak setiap orang untuk menilai sebuah media partisan atau tidak partisan. Secara umum, ia menegaskan, pembaca mendukung Tempo dan sikap editorialnya.

"Jika kurang jelas, Fadli Zon silahkan membaca timeline saya di Twitter dengan hastag #netral. Di sana, saya jelaskan tentang beda independen dan netral," ujar Arif.

Jumat, 20 Juni 2014

0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

WOW! Jokowi Juga Bisa Tersinggung!


Jokowi yang selama ini erat sosoknya sebagai orang Solo yang ramah dan mudah melupakan kesalahan orang, ternyata juga manusia. Setidaknya, hal itu terlihat dari hasil wawancaranya ketika berkampanye dulu.

Ketersinggungan ini tidak jauh dari Prabowo, rivalnya menjelang Pemilihan Presiden 2014 yang melakukan hal yang sepertinya tidak disukai oleh Jokowi.

Kejadian ini terjadi pada waktu debat capres kedua dilaksanakan. Dan apakah itu cukup berpengaruh terhadap hasil pilpres besok? Kita lihat saja. Sekarang, mari kita cari tahu dulu, apa yang membuat Jokowi tersinggung? Simak berita yang kami sadur dari Tempo.co ini:

Cium Pipi Tak Disambut Prabowo, Jokowi Tersinggung

Oleh: Ananda Teresia

TEMPO.COJakarta - Calon presiden dari poros koalisi PDI Perjuangan, Joko Widodo, mengaku tersinggung ketika Prabowo Subianto tidak melayani cium pipi sebelum debat capres kedua yang berlangsung Ahad, 15 Juni 2014. Dalam rekaman video, Prabowo terlihat tidak meladeni tawaran cium pipi dari Jokowi.

"Kalau kamu tersinggung atau tidak digituin? Kalau kamu punya perasan pasti tersingggung dan saya kan punya perasaan," katanya di sela-sela kampanye di Subang, Selasa, 17 Juni 2014.

Jokowi mengatakan kejadian tersebut terjadi di sebuah ruangan sebelum keduanya masuk ke arena debat. Menurut Jokowi, dia hanya menawarkan cium pipi yang kemudian ditolak. Setelah itu, tidak ada interaksi apa pun antara Jokowi dan Prabowo. "Jadi kalau cipika-cipiki saja tidak. Kenapanya ya tanya sana dong, masak tanya saya. Tidak ngobrol sama sekali," katanya.

Sebelumnya, stasiun televisi Metro TV menayangkan adegan Prabowo yang masuk ke dalam ruangan sebelum debat calon presiden di Hotel Gran Melia berlangsung Ahad lalu. Joko Widodo yang sudah ada dalam ruangan ini kemudian menyambut Prabowo dan berjabat tangan sambil menunduk dan mencium pipi Prabowo. Namun Prabowo tampak langsung berjalan dan meninggalkan Jokowi.
0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Terbaru, Inilah Pendapat Prabowo terhadap Jokowi!


Kita semua tentu penasaran dengan pendapat dari calon presiden RI tahun 2014 ini, Prabowo terhadap rival besarnya: Jokowi.

Seperti kita tahu, Prabowo dan Jokowi merupakan dua orang yang menjadi calon presiden 2014 untuk Indonesia. Ya, hanya dua orang itu yang berpeluang untuk menjadi Presiden periode 2014 ini, dan tentu, pendapat masing-masing terhadap lawannya akan menjadi informasi yang menarik.

Dan inilah, informasi terbaru dari kami mengenai pendapat Prabowo untuk Jokowi yang dilansir oleh Tempo.co:

Prabowo: Saya Tak Mau Menilai Rival Saya  

Oleh: Prio Hari Kristanto

TEMPO.COJakarta - Prabowo Subianto mengatakan sebagai sesama calon presiden dirinya tidak ingin menilai siapa yang lebih baik antara dirinya dengan Joko Widodo.

"Saya tak mau menilai rival saya," katanya menjawab pertanyaan salah seorang peserta pertemuan pemaparan visi-misi ekonomi dan pasar modal di hadapan para pengusaha dan pelaku pasar modal di Hotel Ritz Carlton, Jumat, 20 Juni 2014.

Menurut Prabowo, dirinya maupun Jokowi tidak akan bisa menentukan siapa yang lebih baik. Sebab, setiap calon presiden menganggap dirinya lebih baik. "Tentunya kalau saling menilai, ya saya pasti mau lebih baik dari beliau," ujarnya. 

Untuk mengetahui siapa yang dinilai lebih baik, kata Prabowo, serahkan saja sepenuhnya kepada rakyat. "Saya serahkan itu ke rakyat. Biarkan rakyat yang menilai."

Prabowo menjelaskan siapa pun yang dipilih oleh rakyat, maka dialah yang terbaik. Oleh karena itu, Prabowo menekankan pentingnya membangun demokrasi yang baik. "Saya hormati," katanya. 

Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa maupun Joko Widodo-Jusuf Kalla terus mencari dukungan untuk mendulang suara terbanyak pada pemilihan 9 Juli mendatang.

Rabu, 18 Juni 2014

0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Elektabilitas Jokowi dan Prabowo Mulai Berubah


Seperti kita tahu, dalam berbagai survey, elektabilitas Jokowi seakan tak terbendung. Hal itu sangat wajar, mengingat cara barunya dalam kampanye telah membuat Jokowi menjadi semacam media darling yang baru bagi masyarakat Indonesia. Blusukan telah menjadi tren baru yang terkenal di masyarakat.

Dalam kesempatan lain, Prabowo yang terkesan Calon Presiden biasa saja, tentu dianggap tidak lebih unggul dari Jokowi. Namun setelah debat dua kali dilakukan, perlahan angin mulai berhembus ke arah Prabowo. Inilah analisis dari Beritasatu.com:

Elektabilitas Jokowi Terkunci, Prabowo Tidak Terbendung

Oleh: Suara Pembaruan

Jakarta - Sejumlah lembaga survei menyatakan, elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Prabowo-Hatta terus naik. Tren elektabilitas pasangan tersebut secara meyakinkan telah memasuki fase positif.
Pengamat politik Jari-Nusa Deni Lesmana mengatakan, terus meningkatnya elektabilitas Prabowo-Hatta menjadi ancaman tersendiri bagi pasangan Jokowi-JK.
Apabila tren tersebut tidak mampu dibendung, besar kemungkinan Prabowo-Hatta memenangi pemilu presiden 9 Juli 2014 mendatang.
“Saya tidak bicara survei mana yang paling layak dipercaya. Yang jelas, baik survei yang mengunggulkan Prabowo-Hatta maupun Jokowi-JK, tren nomor 1 terus positif,” kata Deni, Jakarta, Selasa (17/6).
Ditegaskan, jika dalam praktiknya kubu Prabowo-Hatta berhasil merebut hati masyarakat yang belum menentukan pilihan, maka kemungkinan besar bisa memenangi pilpres. Begitu pula sebaliknya, dengan kubu pasangan Jokowi-JK.
“Cuma, kan catatannya, tren Jokowi-JK seperti terkunci, cenderung negatif,” ucapnya.
Pengamat politik Universitas Jayabaya, Igor Dirgantara menyatakan, Prabowo dan Hatta lebih mendapatkan sentimen positif masyarakat, karena efek mekanisme partai yang bekerja.
"Pilpres memang mengutamakan figur, tapi yang melakukan sosialisasi figur adalah partai," ucapnya.
Saat ini diyakini media sosial juga sangat mempengaruhi maju mundurnya elektabilitas. Respons pengguna medsos terhadap Prabowo dan Hatta sangat baik.
0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Dukungan Untuk Prabowo dari Luar Negeri


Prabowo sebagai salah satu capres yang sebenarnya terkesan tidak diunggulkan pada pemilihan presiden 2014 kali ini, mulai mendapat angin segar dari berbagai pihak. Setelah dalam beberapa kali survey terlihat elektabilitasnya menanjak, sekarang dukungan dari orang-orang berpengaruh juga mengalir untuk Prabowo.

Dalam kasus kali ini, memang sebenarnya dukungan untuk Prabowo tidak terlalu signifikan. Kenapa? Karena pendukungnya tidak berasal dari WNI yang memiliki hak suara. Pendukung Prabowo adalah orang yang sama sekali asing dan tidak memiliki basis massa di Indonesia. Tapi, sosok ikonik mereka sama sekali tidak bisa diremehkan.

Kenapa? Lihat saja siapa orang itu, dengan mengikuti berita yang kami sadur dari Beritasatu.com ini:

Tiga Ulama Besar Mekkah dan Madinah Dukung Prabowo-Hatta

Oleh: Suara Pembaruan

Jakarta - Menjelang pemilihan presiden, pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa mendapat dukungan dari luar negeri yaitu para ulama di Mekkah dan Madinah, Arab Saudi.
Mereka ialah Syeikh Sayyid Ahmad bin Muhammad Alawi Al Maliki, Syeikh Sayyid Abbas Alawi Al Maliki dan Syeikh Habib Zain bin Smith, yang juga mengirim doa untuk pasangan capres-cawapres tersebut.
Dukungan ulama besar Mekkah, berawal pada awal Juni lalu, sebanyak 14 ulama antara lain KH Mustofa Aqil dari Cirebon, KH. Sayuti Thoha dari Banyuwangi dan KH Maksum menunaikan ibadah umroh.
Selain beribadah, ke-14 ulama juga menemui tiga ulama besar yang sangat dihormati dan menjadi rujukan ulama-ulama di Indonesia yang juga mayoritas ulama Ahlus Sunnah Wal Jama'ah.
Pada kesempatan itu, secara khusus dua ulama tersebut menulis surat dukungan dan doa kepada Prabowo-Hatta.
"Saya memohon kepada Allah SWT pertolongan, jalan kebaikan serta kemenangan bagi calon presiden Bapak Prabowo dan wakilnya Bapak Hatta Rajasa. Saya Memohon kepada Allah agar beliau berdua selalu mendapatkan taufik dan hidayah-Nya," kata Sayyid Ahmad, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (17/6).
Sayyid berpesan kepada khususnya pasangan calon presiden untuk selalu menjunjung tinggi agama Allah, Sunnah Rasul, selalu membela kebenaran dan keadilan agar selalu ada dalam prioritas pemikirannya, sehingga Allah berkenan memberikan keberkahan dalam pemerintahannya dan juga memberikan perlindungan bagi Prabowo-Hatta.
Tak lupa, Sayyid Ahmad juga mendoakan agar Prabowo-Hatta dibimbing ke arah yang tepat untuk mengantarkan Indonesia berada dalam pemerintahan dan rakyat, menuju puncak kejayaan dalam segala bidang.
"Saya merasa bangga menyambut kedatangan beliau, nanti setelah terpilih menjadi presiden," ucapnya.
Sayyid Abbas juga mengungkapkan penghargaan dan kebahagiaan dalam pertemuan dengan 14 ulama Indonesia itu. Pertemuan ini berlangsung pekan lalu di Mekkah.
"Kami semua mendoakan dan mendukung Bapak Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Prabowo Subianto dan M Hatta Rajasa) agar diterima oleh semua. Kami berwasiat agar bertakwa di manapun Bapak berada. Insya Allah Bapak berdua terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia‎," ujarnya.
0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Opini Mahasiswa Tentang Pilpres 2014


Semua orang tentu memiliki pendapat mengenai Pemilihan Presiden tahun 2014 ini. Tak terkecuali mahasiswi dari London ini. Pendapatnya cukup layak untuk disimak, mengingat dia memiliki pandangan yang cukup dalam terhadap kondisi Indonesia saat ini.

Dan dalam beberapa poin, pendapatnya mengenai Pemilihan Presiden 2014 ini memang cukup layak. Lalu, seperti apakah pandangannya? Dan siapa pula dia sebenarnya? Mari kita simak opininya yang ada di dalam situs republika.co.id ini:

Siapapun Presidennya, Dahulukan Kepentingan Rakyat

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Marinda Puspita, Mahasiswi London School of Public Relation

Tanggal 9 juli 2014 adalah hari saat masyarakat serentak memilih calon  presiden dan wakil presiden Indonesia. Sebagian pemilih mungkin sudah memiliki  jagoannya masing-masing, atau masih banyak juga yang masih bingung menentukan pilihannya. 

Indonesia memiliki dua kandidat capres dan cawapres yang pada tanggal 1 juni 2014 kemarin sudah mengambil nomor urut masing- masing. Nomor urut 1 adalah pasangan Prabowo Sugianto – Hatta Rajasa. Nomor urut 2 adalah pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla. 

Ketegangan tentu bukan milik capres dan cawapres saja dalam menanti momen pemilihan presiden Juli mendatang. Sebagian masyarakat Indonesia juga meraskan hal sama. Terutama mereka yang  sudah memiliki pilihan masing-masing karena mereka menaruh harapan yang besar terhadap  kandidat yang akan mereka pilih. 

Pada tanggal 3 juni 2014 kemarin, masing-masing kandidat calon presiden sudah  menyampaikan pidato deklarasi perdamaian yang berisikan bahwa kedua kandidat capres dan cawapres akan bersaing secara sportif dan bersih. Prabowo Sugianto  menyampaikan kepada tim pendukungnya  bahwa mereka harus mengutamakan persaingan sehat dan bersih. Beliau juga mengutarakan bahwa apapun keputusan atau pilihan masyarakat Indonesia, itulah yang terbaik dan beliau menghormatinya. 

Senada dengan Prabowo, Jokowi menyampaikan  bahwa dalam masa kampanye nanti masing-masing calon presiden dan wakil presiden  harus bisa bersaing sportif tanpa adanya kampanye hitam dan intimidasi. Beliau juga  menyampaikan bahwa masyarakat Indonesia bisa bebas memilih sesuai hati nurani. 

Dari apa yang disampaikan kedua capres tersebut diharapkan kampanye yang sudah  mulai berjalan saat ini dapat terorganisir dengan baik. Karena harapan masyarakat adalah  kedua capres – cawapres bisa mengedepankan visi dan misi mereka dalam berkampanye. 

Kedua capres dan cawapres harus meyakinkan masyarakat agar mereka bisa lebih percaya  bahwa Indonesia masih memiliki harapan besar dari sosok seorang pemimpin masa depan  yang bisa mengubah Indonesia menjadi bangsa yang bermartabat dan sejahtera dalam hal  perekonomian, pedidikan, dan dalam segala hal. 

Mungkin bagi sebagian orang pernyataan  ini terlalu klasik atau bahkan terlalu muluk-muluk, tetapi jika kita sebagai masyarakat  Indonesia tidak bisa menentukan kriteria untuk calon pemimpin yang baik, jujur, adil, dan  bermartabat, bagaimana Indonesia bisa memiliki masa depan? 

Karena, ini adalah hak kita sebagai masyarakat Indonesia untuk menentukan sosok pemimpin yang baik dan pemimpin  yang mampu membuat Indonesia memiliki masa depan. 

Saat ini masyarakat Indonesia sudah semakin jeli untuk menilai kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh masing-masing kandidat capres dan cawapres. 

Masyarakat pun lebih berhati-hati dalam memutuskan siapa yang akan mereka pilih pada saat pemilu bulan juli nanti. 

Karena,  yang terpenting ialah siapapun yang akan terpilih menjadi presiden dan wakil presiden harus bisa mementingkan kepentingan rakyat sesuai apa yang sudah dijanjikan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki masa depan.
0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Prabowo, Capres yang Plural


Prabowo yang merupakan muslim yang taat, sering dianggap terlalu berpihak pada umat muslim dan cenderung anti kristen. Hal itu diperkuat dengan keputusannya untuk merangkul ormas paling dibenci di negeri ini (setidaknya hal itu terlihat dari pemberitaan di media) yaitu: FPI.

Namun, benarkah Prabowo adalah sosok yang tidak menghargai perbedaan? Pada berita ini kita akan melihat pengakuan Prabowo yang ternyata sangat mencintai perbedaan yang ada di negeri ini. Setidaknya hal ini terlihat dari background Prabowo yang dekat dengan tokoh-tokoh non-muslim yang ada di Indonesia.

Untuk lebih jelasnya, mari kita simak berita yang kami sadur dari kompas.com ini:

Prabowo: Siapa Bilang Saya Anti-Kristen?

Oleh: Ihsanuddin

MANADO, KOMPAS.com - Calon presiden Prabowo Subianto menyesalkan banyak pandangan yang menilai dia sebagai tokoh yang tidak pluralis. Selama ini, menurut Prabowo, muncul stigma bahwa dia lebih condong memihak kepada umat Muslim dibandingkan umat Kristiani ataupun keyakinan lain. 

Di depan ratusan pendukungnya di Manado, Sulawesi Utara, Prabowo menepis segala pandangan itu. "Siapa yang bilang saya tidak pluralis? Siapa bilang saya anti-Kristen? Ibu saya kristen. Saudara-saudara saya banyak yang Katolik," kata Prabowo saat berkampanye di Gelanggang Remaja Manado, Selasa (17/6/2014).

Di kampung halaman ibunya ini, Prabowo hanya berorasi singkat, sekitar 15 menit saja Prabowo tiba di lapangan sekitar pukul 17.15 Wita. Dia lalu menyelesaikan orasinya sekitar pukul 17.30 Wita. Komisi Pemilihan Umum memang membatasi kegiatan kampanye hanya sampai pukul 18.00 waktu setempat.

Prabowo baru tiba pada sore hari di Manado setelah melakukan serangkaian kegiatan kampanye di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Selasa pagi dan siang. Seusai kampanye, Prabowo menyapa para pendukungnya dengan mengeluarkan setengah badan dari atas sun roof mobil Alphard putih yang dia tumpangi, sebelum melaju menuju ke Bandara Sam Ratulangi untuk terbang kembali ke Jakarta.
0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Jokowi dan Hubungannya Dengan Dunia Internasional


Jokowi yang pada beberapa waktu lalu sedikit dicemooh perihal kemampuan bahasa Inggrisnya, tentu memiliki tantangan besar dalam hal berhubungan dengan dunia internasional. Tentu saja, bagaimana mungkin Jokowi bisa berhubungan dengan dunia Internasional kalau bahasa Inggris saja terkesan tidak lancar? Tapi pengamat politik ini memiliki pandangannya sendiri. Siapakah dia? Dan apa pendapatnya tentang Jokowi dan dunia Internasional? Mari kita simak berita yang disadur dari kompas.com ini:

Jokowi Dinilai Tak Kesulitan Berhubungan dengan Dunia Internasional

Oleh: Sandro Gatra

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Relawan Merah Putih, Charles Honoris, yakin bahwa calon presiden Joko Widodo alias Jokowi tak akan mengalami kesulitan dalam berhubungan dengan dunia internasional. Apalagi, Jokowi adalah seorang pebisnis yang memiliki pengalaman berkomunikasi dengan kalangan luar.
"Sebagai pebisnis, Jokowi memiliki pengalaman berkomunikasi dengan pihak luar, kalangan di luar negeri. Jokowi sebagai pengikut Bung Karno, tentu akan melaksanakan ajaran Trisakti dalam menerapkan politik dan hubungan dengan dunia internasional," ujarnya dalam diskusi 'Politik Luar Negeri Jokowi: Apa Sebaiknya yang harus Dimainkan Indonesia?' Selasa (18/6/2014), seperti dikutip Tribunnews.com.
Indonesia, kata Charles, harus berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan berkepribadian secara budaya. Selain tegas, lanjutnya, Jokowi juga dapat mengedepankan etika dalam berhubungan dengan dunia internasional. "Dan tidak melakukan intimidasi," tegas Charles.
Untuk membina dan menjaga hubungan dengan dunia internasional, kata Charles, bila diberi mandat oleh rakyat, Jokowi tentunya akan menjaga hubungan dengan dunia internasional dengan institusi negara yang sudah ada.
Jokowi diyakini Charles akan berupaya membangun sumber daya manusia yang unggul. Dalam konteks hubungan internasional, memang diperlukan diplomat-diplomat yang handal.
"Diplomat yang handal akan dilahirkan untuk bisa menangani perkara Indonesia di mahkamah internasional. Itu salah satu contohnya," ujar Charles.

Jumat, 13 Juni 2014

0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Keajaiban Prabowo dan Hatta Rajasa


Dalam proses kampanye periode 2014 ini, kita melihat dengan mata kepala sendiri, betapa brutalnya tim sukses masing-masing calon. Kita melihat banyaknya black campaign yang ada di berbagai media saat ini. Tidak hanya media mainstream, tapi juga-utamanya- media sosial.

Salah satu calon yang banyak mendapat serangan secara negatif di dalam perang opini ini adalah Prabowo. Dengan berbagai tuduhan masa lalu yang ada padanya, membuat dia seakan menjadi sasaran empuk untuk diserang, terutama dalam kasus HAM. Benarkah? Kita tidak tahu untuk saat ini.

Tapi yang pasti, serang bertubi-tubi yang diarahkan pada Prabowo dan Hatta ini justru menimbulkan keajaiban lain. Elektabilitas mereka naik!

Tidak percaya? Kenapa tidak anda baca sendiri saja beritanya di Kompas.com ini:

Kerap Diserang Isu Negatif, Elektabilitas Prabowo-Hatta Justru Melejit

Oleh: Ambaranie Nadia Kemala Movanita

JAKARTA, KOMPAS.com — Beredarnya isu-isu miring yang dialamatkan pada pasangan capres-cawapres nomor urut satu, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, tidak lantas menurunkan elektabilitas mereka. 

Hasil survei yang dihimpun Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) dari Fokus Survei Indonesia (FSI), Survei dan Polling Indonesia (SPIN), dan Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan bahwa Prabowo-Hatta unggul.

Dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (12/6/2014), Direktur Eksekutif NCID Jajat Nurjaman mengatakan, elektabilitas Prabowo-Hatta meningkat karena tim pemenangan Jokowi-JK dianggap kerap memojokkan pasangan tersebut dengan isu-isu sumir. "Sudah mulai bosannya masyarakat dengan gaya pencitraan yang dilakukan pasangan Jokowi-JK, serta cara tim suksesnya yang cenderung selalu memojokkan pasangan lain," kata Jajat.

Hasil survei FSI menunjukkan Prabowo-Hatta unggul dengan 45,7 persen, sedangkan Jokowi-JK memperoleh 45,2 persen. Dalam survei SPIN, Prabowo-Hatta memperoleh 44,9 persen dan Jokowi-JK 40,1 persen. Sementara itu, berdasarkan survei LSI, Prabowo-Hatta unggul di wilayah Banten dan DKI Jakarta dengan 35 persen, sedangkan Jokowi JK 26,25 persen.

Sementara itu, dalam survei lain yang juga dianalisis oleh NCID, yakni Populi Center dan Pusat Data Bersatu (PDB), Jokowi-JK lebih unggul. Dalam survei Populi Center, Jokowi-JK memperoleh 47,5 persen, sedangkan Prabowo-Hatta dengan 36,9 persen. Dalam survei PDB, Jokowi-JK unggul dengan 32,2 persen dan Prabowo-Hatta 26,5 persen.

Budi Purnomo dari Media Tim Kampanye Nasional Prabowo-Hatta mengapresiasi dukungan masyarakat yang tidak terpengaruh pada kampanye hitam yang diembuskan untuk menjatuhkan Prabowo-Hatta. Menurut Budi, masyarakat dapat melihat komitmen timnya untuk melakukan kampanye damai.

"Kami terutama sangat bersyukur bahwa di tengah-tengah begitu banyak tudingan terhadap kami mengenai kampanye hitam yang menghantam kami, ternyata masyarakat tidak terpancing dengan isu-isu yang sengaja diciptakan untuk menjatuhkan Prabowo-Hatta," ujar Budi.

Kamis, 12 Juni 2014

0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Prediksi Tentang Debat Capres Kedua


Baru kemarin Debat Capres berlangsung, sekarang kita sudah harus bersiap menyongsong debat capres kedua yang akan segera berlangsung. Hasil dari debat yang pertama, tentu saja tidak bisa disama-ratakan, beberapa orang memiliki pandangannya sendiri, dan kita pada akhirnya adalah satu-satunya penentu pilihan kita sendiri. Namun, cukup penting juga untuk terus mengikuti perkembangannya, karena kita tentu ingin memberikan pilihan yang terbaik bagi negeri ini.

Jadi, siapa yang akan menang pada debat capres kedua? Republika.co.id memiliki prediksinya. Silahkan lihat di sini:

Jokowi Diperkirakan Kuasai Debat Capres Kedua
Oleh : Mansyur Faqih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Ari Dwipayana mengatakan, gagasan Joko Widodo yang implementatif diprediksi bisa menguasai forum debat capres kedua. Karena akan lebih mudah disampaikan dan bisa meyakinkan publik.
"Jokowi akan mampu menghadapi debat itu dengan karakter aslinya, yakni apa adanya. Dari sisi substansi debat, Jokowi adalah sosok yang kaya dengan ide-ide bertema ekonomi serta kesejahteraan," kata Ari di Jakarta, Rabu (11/6).
Menurut Ari, hal itu terwujud dalam gagasan soal reformasi birokrasi, penataan sistem, pembangunan dan keadilan. "Saya kira Jokowi cukup percaya diri mengadu gagasan. Ini satu hal yang ditunggu-tunggu masyarakat juga," tambah dia.
Ari justru menilai banyak yang selalu berusaha menyerang Jokowi karena menyampaikan pendapatnya dengan kalimat pendek. Ini dilakukan karena sulit menyerang Jokowi dari segi gagasannya implementatif.
Ia mengaku sudah mengamati Jokowi dalam berbagai kesempatan. Kesimpulannya, Jokowi siap untuk berbicara dalam forum apa saja. Baik mengeluarkan kalimat pendek atau bila diminta mengelaborasi gagasannya secara utuh.
"Lagi pula esensinya bukan panjang atau pendek dalam penyampaian gagasan. Yang penting adalah substansi gagasan itu sendiri. Pada titik itu, Jokowi punya kekuatan utama, yakni selalu menyampaikan gagasan dengan contoh yang pernah dilakukannya," katanya.
Selama ini, lanjut dia, Jokowi terkenal karena gagasannya selalu bisa dibumikan dan benar-benar dirasakan masyarakat. Dalam konteks teori, hal demikian disebut sebagaiworking ideology. Yakni menyampaikan gagasan bukan hanya dalam awang-awang semata, namun memang sudah dilaksanakan.
"Problem bangsa kita adalah eksekusi gagasan. Karena gagasan dan ide besar itu banyak, tetapi miskin implementasi. Itu problem kita, dan Jokowi kaya gagasan dan punya kemampuan mengeksekusi," kata Ari.
0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Pendapat JK Tentang Pilihan Kader Golkar


Jusuf Kalla yang merupakan calon wakil presiden pendamping Calon Presiden Joko Widodo, memiliki banyak pendapat eksentrik dalam berbagai kesempatan. Jika dulu sempat ada komentar miring dari dia terkait rencana pencalonan Jokowi, sekarang JK kembali membuat sebuah pernyataan yang terbilang kontroversial dan cukup menarik.

Apakah perkataan dan statement dari pengusaha sukses asal Makassar ini? Mari kita simak berita yang dilansir oleh Tribunnews.com ini:

JK: Golkar Waras Pasti Pilih Mantan Ketua Umum

Oleh: Eri Komar Sinaga

TRIBUNNEWS.COM, MAMUJU - Calon Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, mengatakan ada dua kubu dalam Golkar. Pertama adalah kubu Golkar yang waras.
Menurut JK, kubu Golkar yang disebutnya waras itu akan memilih calon presiden yang pernah menjadi ketua umum Partai Golkar.
"Golkar yang waras pasti memilih kader bekas ketua umumnya dibanding ketua partai lain. Waras kan? Masa pilih saingan?" canda JK dalam orasi politiknya saat kampanye di Lapangan Kawasan Adat Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (12/6/2014).
Kata JK, sikap 'waras' tersebut hanya penting dalam dua bulan ini karena Pilpres akan berakhir dan Golkar sebentar lagi juga akan mengalami pergantian ketua umum.
Kubu kedua, JK tidak menyebutnya tidak waras. Hanya saja, JK mengingatkan agar tidak ada kader yang memilih membabi buta walau tidak tahu apa tujuannya.
"Ada yang sangat patuh membabi buta, patuh tapi tidak tahu tujuannya. Kita mengerti semua itu hak demokrasi hak masing-masing. Namun demkian yang diplih bukan partai tapi orang," kata JK.
Sekedar informasi, JK pernah menjabat Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Akbar Tandjung sejak Desember 2004 hingga 9 Oktober 2009.
0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Ini Dia Jagoan Prabowo untuk Piala Dunia 2014

Sebagai capres yang cukup kuat posisinya, kehidupan Prabowo bukan hanya sebatas tentang dunia politik dan pemerintahan saja. Ada juga bagian-bagian dalam kehidupan Prabowo yang menarik untuk diikuti. Seperti salah satunya adalah tentang kegemarannya dalam dunia sepakbola.

Ya, Prabowo, sang jenderal penuh wibawa itu, ternyata juga merupakan seorang penggemar berat dunia sepakbola. Dan untuk piala dunia tahun 2014 nanti, sang Jenderal punya jagoannya sendiri.

Siapakah jagoan Prabowo? Mari kita lihat berita yang ada di Merdeka.com ini:

Idolakan Pele, Prabowo yakin Brasil angkat trofi Piala Dunia

Oleh: Angga Yudha Pratomo

Merdeka.com - Sepakbola mampu menjadi magnet tersendiri bagi siapapun, termasuk capres Prabowo Subianto. Sejak menyukaisepakbola, Prabowo selalu favoritkan tim Brasil mampu meraihPiala Dunia.

"Saya dari dulu (suka) Brasil (di Piala Dunia)," kata Prabowo saat jumpa pers di Bandara Sultan Mahmud Baddarudin, Palembang, Kamis (12/6).

Mantan Danjen Kopassus itu mengaku menjagokan Brasil karena alasan emosional. Sebab, legenda sepak bola negeri samba Pele merupakan idolanya sejak dulu.

"Ini alasan emosional, karena Pele dulu idola saya," ungkapnya.

Walau demikian, Prabowo sebenarnya menginginkan tim nasional sepakbola Indonesia mampu ikut dalam perhelatan sepakbola terbesar empat tahunan tersebut. "Saya berharap ingin ada Indonesia di Piala Dunia," ucapnya.

Meski mengaku mengidolakan Brasil sebagai juara di piala dunia, Prabowo nyatanya tidak tahu bahwa Jumat (13/6) dini hari merupakan laga perdana antara jagoannya melawan Kroasia.

"Hah? (Brazil vs Kroasia). Waduh nggak tidur kita," ujarnya kaget.

"Yang penting jangan taruhan," terang Prabowo.
0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Pendapat Artis Tentang Baju Jokowi


Seperti kita semua tahu, Jokowi merupakan Capres yang unik dan memiliki gaya berpakaian yang khas. Apakah gaya berpakaian khas itu? Kami yakin anda semua tahu apa itu. Yap, baju kotak-kotak!

Gaya berpakaian itu sebenarnya bukanlah hal yang terlalu baru. Kita semua tahu bahwa Jokowi sudah menggunakan karakter itu sewaktu kampanya di DKI. Dan hasilnya? Yap, menang besar.

Mungkinkah strategi kali ini juga akan berhasil? Sebelumnya, mari kita simak pendapat artis yang kami sadur dari tribunnews.com ini:

Artis Ini Mencermati Jokowi Pakai Baju Kotak-kotak yang Sama Berulang-ulang

Oleh: Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di mata penyanyi Oppie Andaresta, sosok calon presiden (Capres) Joko Widodo atau yang karib disapa Jokowi merupakan sosok yang sederhana.

Oppie pernah bertemu Jokowi menggunakan kemeja kotak kotak yang sudah beberapa kali digunakan, lalu digunakan lagi. 

"Sewaktu deklarasi di Ancol beberapa minggu yang lalu dia (Jokowi) pakai kameja kotak-kotak yang berapa kali dipakai, apa itu bukan kesederhanaan? " ujar Oppie, di Kemang, Jakarta  (11/6/2014).

Oppie mengatakan Indonesia butuh pemimpin uang memiliki kesederhanaan. Dengan sederhana, lanjut Oppie kepentingan dan kebutuhan rakyat menjadi prioritas.

"Indonesia butuh pemimpin yang seperti Jokowi, sederhana dan tahu mana yang harus diprioritaskan ketika menjalankan pemerintahan, " ujar pelantun lagu "Single Happy" itu.
0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Kritik Bawaslu untuk Prabowo


Bawaslu sebagai sebuah badan pengawas pada pemilu kali ini, mulai menunjukan sepak terjangnya. Kali ini giliran Prabowo yang harus mendapatkan pengalaman tidak enak, karena dia harus ditegur oleh Bawaslu terkait salah satu orasinya dalam kampanye.

Apakah pernyataan Prabowo yang menuai kecaman itu? Mari kita simak dulu berita yang dilansir oleh Merdeka.com ini:


Bawaslu: Prabowo tidak mendidik rakyat

Oleh: Merdeka.com

MERDEKA.COM. Pidato Prabowo di Rumah Polonia, Jakarta Timur Selasa, 10 Juni lalu, yang menyarankan agar rakyat menerima uang politik menjelang pemungutan suara 9 Juli mendatang menuai kecaman. Ucapan tersebut dianggap tidak mendidik rakyat, bahkan dinilai cenderung menganggap rakyat secara tidak manusiawi. Sebagai calon presiden, mestinya Prabowo memberikan pembelajaran politik yang baik kepada rakyat. Termasuk memberantas praktik politik uang yang kerap terjadi di masa pemilu.

"Pernyataan seperti itu sangat tidak mendidik rakyat dan sangat tidak relevan dalam menumbuhkan demokrasi di Indonesia. Justru capres seharusnya berupaya memberantas politik uang yang masih banyak terjadi di masa pemilu," kata anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Nasrullah, Kamis 12 Juni 2014.

Dalam orasinya itu, Prabowo menyarankan agar rakyat tetap mengambil uang politik yang kerap ditebar menjelang masa coblosan, tetapi ia mewanti-wanti supaya tidak memilih orangnya. "Kalau ada serangan fajar, ambil uangnya, karena itu uang rakyat, jangan merasa harus berbalas budi. Masa nolak rezeki, itu uang kita yang mereka curi," kata Prabowo.

Pada kesempatan itu Prabowo juga tak lupa mengingatkan agar para pendukungnya tidak berpaling dari pasangan Prabowo-Hatta pada pilpres nanti. "Sopan saja kalau dikasih uang. Ambil uangnya, tapi tetap coblos...?" lanjut Prabowo setengah meminta jawaban dari para pendukungnya.

Sontak pernyataan itu pun dijawab serentak para aktivis pendukung Prabowo: "Nomor satuuuuu...."
Menurut Prabowo, kebanyakan rakyat Indonesia masih sering bertingkah lucu dan bodoh."Bangsa Indonesia jangan terlalu lugu. Mau tau apa itu lugu? Lugu itu singkatan dari lucu dan guoblok," kata Prabowo. (skj)

    Blogger news

    Blogroll

    Categories

    Tentang Kami

    Directory berita tentang pemilu legislatif dan pemilihan presiden 2014