Rabu, 28 Mei 2014

Jokowi dan Black Campaign


Jokowi sebagai Capres yang digadang-gadang memiliki elektabillitas tertinggi di Indonesia saat ini, memang rentan untuk diserang secara pribadi. Hal ini terlihat dari banyaknya kampanye hitam yang menyerang Jokowi. Berbagai tudingan miring itu antara lain: Jokowi bukan orang islam, Jokowi antek orang China, Jokowi dikendalikan orang Katolik, dan sebagainya.

Selama ini memang Jokowi terus tinggal diam terhadap kampanye hitam yang menyerangnya, namun perlahan-lahan Jokowi semakin menunjukan sikap melawan. Kita lihat saja, apakah Jokowi nantinya akan mampu melawan opini dari penyebar kampanye hitam untuk dirinya? Sebelumnya, kita simak dulu berita yang kami sadur dari Okezone.com ini:

Ini Penjelasan Jokowi soal Inisial H

Oleh: Antara

JAKARTA - Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklarifikasi sejumlah kampanye hitam yang menyerangnya di hadapan peserta Rapat Kerja Nasional Muslimat NU.

Kepada pegiat organisasi perempuan NU itu, Jokowi antara lain mengklarifikasi soal inisial "H" di depan namanya, yang juga menjadi objek kampanye hitam itu.

"H itu haji, bukan Herbertus," kata Jokowi di arena Rakernas Muslimat NU, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (27/5).

Gubernur DKI itu pun juga menyebutkan telah beberapa kali pergi ke Tanah Suci untuk melaksanakan umrah bersama istrinya. "Ini bukan riya'. Ini penting bagi saya untuk dijelaskan," ungkap Jokowi.

Jokowi mengungkapkan bahwa sebenarnya ia tidak begitu berminat menanggapi kampanye hitam yang menyerangnya. Namun beberapa pihak menyarankan perlunya klarifikasi agar tidak dianggap sebagai kebenaran.

Isu lain yang juga diklarifikasi Jokowi adalah soal penghapusan tunjangan sertifikasi guru apabila dia terpilih menjadi presiden.

"Ngapain dihapus, malah ditambah. Pendidikan bagi negara manapun adalah program prioritas," tegasnya.

Secara terpisah Ketua Umum Muslimat NU yang juga juru bicara Jokowi, Khofifah Indar Parawansa membenarkan pengakuan mantan Wali Kota Solo itu yang semula enggan menanggapi kampanye hitam.

Menurut Khofifah, Jokowi perlu sedikit didesak sebelum akhirnya setuju untuk tidak tinggal diam terhadap berbagai kampanye hitam.

"Karena kalau didiamkan, kampanye hitam yang sama sekali tidak benar itu lama-lama akan dianggap benar, bahkan menjadi pembenaran," terang Khofifah. (ant//trk)

0 komentar:

Posting Komentar

    Blogger news

    Blogroll

    Categories

    Tentang Kami

    Directory berita tentang pemilu legislatif dan pemilihan presiden 2014