Rabu, 28 Mei 2014

Prabowo dan Pendiriannya Tentang Oran Asing


Prabowo Subianto memang dikenal sebagai orang yang sangat tegas dan tidak pandang bulu dalam melalukan perlawanan. Sebagai seorang mantan Jenderal, tentu saja Prabowo pantas mendapatkan predikat itu. Lagipula, secara kasat mata sudah jelas bagaimana sosok Prabowo yang tegas itu akan memimpin bangsa ini.

Nah, tapi bagaimana pandangan Prabowo terhadap bangsa asing? Karena seperti yang kita tahu, pemimpin bangsa ini sangat tegas kepada orang Indonesia dan melempem pada orang asing. Membusungkan dada di depan orang pribumi dan menunduk lemah di hadapan orang dengan kewarganegaraan yang berbeda. Karena itulah, pandangan Prabowo menarik untuk diketahui. Apakah dia akan berani nantinya?

Untuk mengetahuinya, mari kita simak berita yang dilansir oleh Okezone.com ini:

Prabowo: Saya Tidak Anti-Asing, Tapi Tak Mau Dilecehkan Orang Asing!

Oleh: Angkasa Yudhistira

JAKARTA - Calon Presiden Prabowo Subianto, mengakui banyak pandangan dari masyarakat bahwa dirinya merupakan sosok yang galak.  
 
"Selalu ada pandangan Prabowo galak. Galaknya itu dulu, karena dulu yang saya pimpin harimau, kalau komandannya kayak kambing, tentara Indonesia tidak bisa disegani. Tapi Prabowo, sudah tak galak lagi," ungkap Prabowo di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Selasa (27/6/2014).
 
Kegalakan mantan Danjen Kopasuss itu diakuinya sirna seiring dirinya pensiun dan menjadi purnawirawan.
 
"Tapi sekarang sudah pensiun, sekarang sudah tidak galak lagi. Sudah dikelilingi guru besar dan kiai, mudah-mudahan tidak galak. Apalagi ada profesor yang kiai," kata Prabowo yang matanya tertuju kepada Mahfud MD.
 
Selain itu, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini menegaskan bahwa dirinya tidak antiasing. Pasalnya tidak ada salahnya jika Indonesia juga belajar dari negara lain.
 
"Salah kalau menganggap Prabowo antiasing, nyatanya tidak boleh benci asing, kita harus belajar kepada semua pihak," ujarnya.
 
Ditegaskan dia, Indonesia harus menjadi bangsa terhormat, dan dihormati oleh negara lain. Karenanya, pemimpin kedepan harus memperjuangkan kepentingan rakyat.
 
"Kita tidak antiasing, tapi kita tidak mau dilecehkan oleh orang asing, kita ingin bersahabat, tapi kami tidak mau jadi kacung-kacungnya, Bangsa Inodesia bukan bangsa kacung," tegasnya.

0 komentar:

Posting Komentar

    Blogger news

    Blogroll

    Categories

    Tentang Kami

    Directory berita tentang pemilu legislatif dan pemilihan presiden 2014