Pecinta dunia sastra dan pemerhati film berkualitas di negara ini pasti tahu siapa Ahmad Thohari. Kali ini beliau mengeluarkan komentarnya terkait partai politik, yang menurutnya sudah tidak populis lagi. Memang, poin yang disampaikan oleh beliau sangatlah benar. Hal ini seharusnya didengarkan dan dipahami oleh para peserta pemilu 2014 dan para calon petarung di pemilihan presiden 2014 mendatang. Untuk mengatahui komentar Thohari secara lebih lengkap, langsung saja baca berita yang dilansir oleh Gatra ini.
Budayawan: Parpol Lahirkan Priyayi Politik
Oleh: Arif Koes HernawanPurbalingga, GATRAnews - Budayawan Ahmad Tohari mengatakan, partai politik telah melahirkan "priyayi-priyayi politik", yang menganggap rakyat sebagai pelayannya, bukan sebaliknya.
"Para anggotanya meminta untuk diajeni (dihormati) oleh masyarakat. Padahal mereka seharusnya berorientasikan populis," kata penulis novel trilogi "Ronggeng Dukuh Paruk" itu, di Purbalingga, Sabtu (7/12).
Tohari mengatakan, orang-orang yang terpilih sebagai anggota legislatif dan pemimpin seharusnya seorang pelayan masyarakat, tapi mereka justru menganggap rakyat pelayan mereka. "Kultur jiwa republiken di masyarakat Indonesia telah hilang," kata Kang Tohari, sebagaimana dilaporkan Antara.
Dia mencontohkan seorang pejabat atau pemimpin banyak yang tidak sadar bahwa rakyat lah yang menggaji mereka tiap bulan.
Oleh karena itu, dia meminta rakyat harus berani mengkritik pemimpin yang salah.
"Jangan meneng bae (diam saja). Selama ini kita takut menegur orang yang berkuasa karena berabad-abad hidup dalam sistem elitis, padahal rakyat adalah pemilik kekuasaan," kata dia.
0 komentar:
Posting Komentar