Selasa, 07 Januari 2014

PKS dan Poligami


Keterkaitan antara PKS dengan Poligami memang sangat dekat. Dengan dasar sebagai partai islam, PKS memiliki kecenderungan untuk dekat dengan poligami. Hal ini tentu dapat menjadi bahan diskusi yang disukai oleh para musuh politiknya. Pandangan miring mayoritas penduduk Indonesia terhadap poligami, dirasa masih menjadi musuh terbesar PKS menjelang pemilu legislatif besok. Banyak pihak berpendapat PKS akan kesulitan mendapatkan suara baru, karena isu poligami ini, meskipun hal itu pulalah yang justru membuat pendukungnya semakin loyal. Akankah isu PKS dan poligami ini berpengaruh besar di pemilihan presiden 2014 besok? Mari simak berita yang kami sadur dari oke zone ini.

PKS Didirikan & Dihuni Tokoh yang Berpoligami

Oleh: Angkasa Yudhistira

JAKARTA - Pandangan pro dan kontra terus mewarnai pernyataan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta, yang menilai poligami sebagai hal yang wajar. Koordinator Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz mengatakan bahwa PKS memang lahir dari tangan tokoh yang berpoligami.

"Dari semenjak berdirinya, partai PKS memang menegaskan diri sebagai partai yang menjadikan dakwah sebagai pijakan kepartaiannya. Partai ini juga sejak awal memang didirikan dan dihuni oleh para tokoh yang melakukan poligami," ujar Masykurudin Hafidz kepada Okezone, Minggu (5/1/2014).

Sekedar informasi, pendauhulu Anis, yakni mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq yang terlilit dalam kasus suap penambahan kuota impor daging sapi, pun melakukan poligami dengan memiliki tiga orang istri,

Dengan menggolontokan pernyataan tersebut, Masykurudin menilai, sasaran pemilih yang hendak dituju oleh PKS memang sudah ditentukan yaitu pemilih yang punya dasar keislaman yang kuat.

"Dan cenderung militan sehingga kader-kader yang bergabung mempunyai semangat ke-partaian yang kuat pula. Inilah sesungguhnya kelebihan sekaligus kekurangan partai PKS," terangnya.

Pada satu sisi, dirinya melihat PKS memiliki ikatan yang kuat dengan berbasis kader. "Tetapi partai ini sesungguhnya tidak bisa berkembang menjadi partai besar karena menerapkan beberapa perilaku yang diterima oleh kadernya tetapi kurang diterima oleh masyarakat umum, misalnya poligami itu," terangnya.

Ditambahkannya, tindakan Anis Matta sesungguhnya hanya ingin sebatas memperlihatkan kepada kader internal PKS agar tetaplah menjadi kader PKS meskipun sedang dirundung masalah.

"Namun, di saat itu juga dia sedang memperkecil peluang untuk mengembangkan partainya karena perilaku itu justru kontraproduktif.
Anis matta memang sedang berkorban untuk mendapatkan simpati yang lebih luas," tutupnya.

0 komentar:

Posting Komentar

    Blogger news

    Blogroll

    Categories

    Tentang Kami

    Directory berita tentang pemilu legislatif dan pemilihan presiden 2014