Rabu, 07 Mei 2014

Harry Tanoe, Habis Manis Sepah Dibuang


Sungguh malang nasib Harry Tanoe. Setelah modal besar dia keluarkan demi iklan besar-besaran partai di stasiun TV miliknya, kini dia dianggap gagal oleh para kader partai Hanura. Para pimpinan partai itu menganggap bahwa ketidak-signifikan-an suara Hanura pada pemilu legislatif kali ini dikarenakan strategi yang tidak berhasil dari Hary Tan. Padahal, seperti yang sudah kita tahu, iklan dan kampanye yang dilakukan oleh HT cukup besar dan sering kita lihat.

Kisruh pun terjadi di tubuh partai Hanura. Hampir pasti gagal maju dalam pemilihan presiden 2014, membuat Hanura seperti kehilangan arah. Salah satunya adalah gonjang-ganjing untuk mencopot HT dari jabatannya sebagai penanggung jawab pemenangan pemilu.

Berikut adalah dua berita yang kami sadur dari Kompas.com dan Tempo.co perihal kisruh Hanura dan malangnya nasib HT ini.

Wasekjen Hanura: Hary Tanoe Sudah Jadi Masa Lalu yang Menyedihkan

Oleh: Indra Akuntono dari Kompas.com

AKARTA, KOMPAS.com — Jebloknya perolehan suara Partai Hanura pada Pemilu Legislatif 2014 membuat kondisi di internal partai itu memanas. Sejumlah pengurus melimpahkan kesalahan kepada Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Hanura. Sebagai pimpinan Bappilu, Hary Tanoesodibjo didesak mundur.
"Kami memandang Hary Tanoe sudah menjadi masa lalu Hanura, masa lalu yang menyedihkan," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Hanura Kristiawanto saat dihubungi, Selasa (6/5/2014).
Kristiawanto mengaku, semakin geram karena Hary Tanoe seperti tak menyadari kesalahannya. Hal itu tampak dari masih ditayangkannya iklan Hanura yang memuat pasangan bakal calon presiden Wiranto dan bakal calon wakil presiden Hary Tanoe.
Menurut Kristiawanto, iklan-iklan tersebut justru membelenggu Ketua Umum Hanura Wiranto dalam membuka peluang koalisi. Atas dasar itu, ia juga meminta Hary Tanoe menghentikan semua iklan itu dan menyadari kegagalannya membawa Hanura berjaya di Pileg 2014.
"Sangat naif sekali. Saya memandang iklan tersebut tidak ada manfaatnya, justru membelenggu dalam menentukan arah koalisi. Hentikan iklan itu karena pemilu sudah usai dan perolehan Hanura tidak signifikan," ungkapnya.
Rendahnya perolehan suara Hanura di Pileg 2014 menyulut kritik di internal. Selain Kristiawanto, Ketua DPP Partai Hanura Yuddy Chrisnandi juga menuntut Hary Tanoe mundur karena tak mampu menjalankan tugas dalam memaksimalkan kemenangan Hanura. Berdasarkan hasil hitung cepat, Hanura berada di posisi 10.
Meski begitu, Ketua DPP Partai Hanura Sarifuddin Sudding terus membela Hary Tanoe. Ia mengatakan, partainya tak dapat dikatakan gagal di pileg tahun ini karena perolehan suaranya meningkat sekitar dua persen di Pileg 2014.
Sudding menuturkan, dalam mengupayakan pemenangan pileg, Hary Tanoe telah menjalankan sejumlah program nyata di tengah masyarakat. Mengenai munculnya kritik di internal, ia menilai, penyebabnya karena ada pihak yang terganggu dengan sepak terjang Hary Tanoe.
Pasalnya, semua program pemenangan diambil alih oleh Hary Tanoe sehingga tak ada lagi celah untuk orang lain mencuri kesempatan saat program-program itu digulirkan.
"Kita enggak bisa membebankan pemenangan partai pada satu orang. Sungguh sangat disesalkan yang selama ini hanya pandai mengkritik, tapi tak mau introspeksi dan sumbangannya kepada partai enggak ada," tandasnya.

Soal Hary Tanoe Didesak Mundur, Wiranto Bungkam  

Oleh: Tri Suharman Tempo.co

TEMPO.COJakarta - Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto menggelar pertemuan tertutup dengan elite partainya sebelum rapat pimpinan nasional (rapimnas) dibuka secara resmi di Hotel Sultan, Senayan, Selasa, 6 Mei 2014. Rapat tersebut tidak dihadiri oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu Hanura Hary Tanoesoedibjo. 

Rapat yang diikuti elite Hanura seperti Ketua Dewan Pimpinan Pusat Saleh Husin, Sarifudin Sudding, Gusti Randa, serta Wisnu Dewanto berlangsung sekitar 15 menit. Setelah pertemuan mereka langsung memasuki sebuah ruangan berbeda tak jauh dari arena rapimnas. 

Wiranto yang dicegat wartawan, bungkam ihwal ketidakhadiran Hary dalam rapat tersebut. Ia juga menolak menanggapi desakan kadernya yang meminta Hary Tanoesoedibjo mundur dari jabatan ketua Bapilu. "Nanti ada rilis tentang pertemuan ini, nanti, nanti," kata dia bergegas masuk ke ruangan.

Sekitar sepuluh menit Wiranto berada dalam ruangan yang berisi sejumlah kue itu, Hary tampak muncul dan langsung memasuki ruangan tersebut. Mengenakan kemeja warna putih, wajah bos MNC Grup itu tampak tegang. 

Beberapa menit kemudian Wiranto pun keluar dari ruangan didampingi Hary. Berjalan dengan langkah cepat, tak ada tawa yang ditampilkannya Hary saat berjalan memasuki ruangan rapimnas. Sebelumnya, Ketua DPP Hanura Fuad Bawazier menuding Hary tak bekerja maksimal menaikkan suara Hanura pada pemilu legislatif lalu.

0 komentar:

Posting Komentar

    Blogger news

    Blogroll

    Categories

    Tentang Kami

    Directory berita tentang pemilu legislatif dan pemilihan presiden 2014