Kamis, 02 Januari 2014

Pentingnya Isu Ekonomi dalam Pemilihan Presiden 2014


Akhirnya, tahun sudah berganti menjadi tahun 2014. Tahun yang banyak dinanti oleh para politisi negeri ini. Pasalnya, pada tahun ini akan diadakan pesta demokrasi terbesar di Indonesia, yaitu pemilu 2014. Di dalam pemilu itu nanti akan ada dua fase. Fase pertama adalah pemilihan legislatif 2014 (pileg), sedang fase kedua adalah pemilihan presiden 2014 (pilpres). Dengan pergantian tahun ini, tentu akan ada banyak intrik yang terjadi. Termasuk salah satunya adalah pengolahan isu. Bagaimanapun juga, pengolahan isu yang baik akan mampu menggiring masyarakat pada opini yang diinginkan. Terutama untuk masyarakat menengah ke bawah. Dan isu yang dianggap sangat krusial adalah isu ekonomi. Mengapa? Silahkan baca berita dari kompas.com untuk mengetahui lebih lanjut.

Demi Perhatian Publik, Capres Perlu Banyak Bicara Isu Ekonomi

Oleh: Indra Akuntono

JAKARTA, KOMPAS.com — Seluruh tokoh yang digadang-gadang akan maju sebagai calon presiden periode 2014-2019 dinilai akan berusaha menjaga momentum untuk menjaga dan meraih simpati publik jelang bergulirnya waktu pemilihan. Peneliti senior Founding Fathers House (FFH), Dian Permata, mengatakan, momentum bisa dijaga dengan menggulirkan isu-isu positif yang memikat publik pada tahun 2014, khususnya isu ekonomi.

"Tidak ada kepastian di 2014 ekonomi kita mau dibawa ke mana karena pemilih terbesar adalah masyarakat kelas menengah dan ke bawah. Kalau capres bisa memunculkan program, maka pemilih akan memperhatikan," kata Dian saat dihubungi, Kamis (2/1/2014).

Menggulirkan isu positif untuk menjaga momentum menjadi mutlak dilakukan semua bakal capres. Dian mengingatkan agar para bakal calpres tak salah mengangkat isu atau menentukan langkah agar tak menimbulkan preseden negatif setelahnya. Contoh yang ia ambil adalah pasangan capres dari Partai Hanura, Wiranto-Hary Tanoesoedibjo.

Pasangan capres itu mencoba membuat momentum melalui Kuis Kebangsaan, tetapi akhirnya melahirkan banyak kritik dan tudingan. Lainnya, kata Dian, saat banyak pihak yang menyatakan tahun 2014 adalah momentum politisi PDI Perjuangan Joko Widodo untuk naik kelas maju sebagai bakal capres. Namun, bagi Dian, Gubernur DKI Jakarta itu masih memiliki banyak pekerjaan dalam membuktikan janjinya membenahi Ibu Kota.

"Harus ada momentum yang bisa meyakinkan publik bahwa tahun ini adalah momentumnya dia," pungkasnya. 

0 komentar:

Posting Komentar

    Blogger news

    Blogroll

    Categories

    Tentang Kami

    Directory berita tentang pemilu legislatif dan pemilihan presiden 2014