Sudah pastinya dua nama yang akan maju sebagai capres pada tahun ini, membuat aroma persaingan begitu terasa. Mengapa? Karena itu berarti setiap calon hanya akan menghadapi satu saja lawan. Hal itu membuat logika 'menghancurkan lawan' menjadi dianggap lebih efektif dibanding 'menaikkan kawan.' Akibatnya? Black Campaign menjadi senjata yang banyak digunakan oleh para tim sukses.
Rasanya, sehari saja tidak mendiskreditkan saingan, akan terasa membosankan. Hal itu pula yang membuat media informasi kita, terutama internet menjadi terasa kotor. Ya, kotor dan menjijikkan. Sebuah kejadian yang meresahkan banyak pihak. Hingga akhirnya, juru bicara Jokowi angkat suara. Dia mengatakan bahwa tim Jokowi mengajak segenap warga untuk menghentikan Black Campaign. Entah apa maksudnya.
Untuk lebih lengkapnya, silahkan langsung saja baca berita yang kami sadur dari Merdeka.com ini:
Jubir Jokowi-JK: Jangan nodai pilpres dengan black campaign
Oleh: Muhammad Hasits
Merdeka.com - Juru bicara pasangan Jokowi-JK, Syarifuddin Sudding berharap kampanye hitam (black campaign) segera dihentikan. Model kampanye semacam itu bisa merusak proses demokrasi.
"Kita berharap jangan sampai menodai proses demokrasi dengan upaya semacam kampanye hitam seperti itu," kata Syarifuddin Sudding kepada merdeka.com, Senin (26/5).
Syarifuddin menjelaskan, belakangan ini memang banyak kampanye hitam dialamatkan kepada pasangan Jokowi-JK. Jika ini terus dibiarkan, maka akan memperburuk citra pasangan tersebut.
"Kampanye semacam itu saya kira sudah masuk dalam ranah pidana. Seharusnya lakukanlah kampanye yang sehat. Kita akan tangkis dengan memberikan informasi yang benar kepada masyarakat," ujarnya.
Belakangan ini memang marak terjadi kampanye hitam. Baik kepada pasangan Jokowi-JK atau Prabowo-Hatta. Kedua pasangan itu sama-sama diserang dengan kampanye hitam.
Jokowi misalnya, dituding berasal dari keturunan non muslim. Soal tudingan ini Jokowi sudah membantahnya.
"Kita berharap jangan sampai menodai proses demokrasi dengan upaya semacam kampanye hitam seperti itu," kata Syarifuddin Sudding kepada merdeka.com, Senin (26/5).
Syarifuddin menjelaskan, belakangan ini memang banyak kampanye hitam dialamatkan kepada pasangan Jokowi-JK. Jika ini terus dibiarkan, maka akan memperburuk citra pasangan tersebut.
"Kampanye semacam itu saya kira sudah masuk dalam ranah pidana. Seharusnya lakukanlah kampanye yang sehat. Kita akan tangkis dengan memberikan informasi yang benar kepada masyarakat," ujarnya.
Belakangan ini memang marak terjadi kampanye hitam. Baik kepada pasangan Jokowi-JK atau Prabowo-Hatta. Kedua pasangan itu sama-sama diserang dengan kampanye hitam.
Jokowi misalnya, dituding berasal dari keturunan non muslim. Soal tudingan ini Jokowi sudah membantahnya.
"Lalu yang diragukan itu apanya, kemudian bapak dan ibu saya juga haji, semua adik saya haji. Istri saya juga sudah. Justru umrahnya lebih banyak istri," ujar Jokowi di Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin, Minggu (25/5) kemarin.
[has]
0 komentar:
Posting Komentar