Sabtu, 21 Desember 2013

Update: Persiapan Pemilu 2014 oleh KPU


KPU terus meningkatkan persiapannya menjelang pemilu 2014 ini. Tentu saja, diharapkan dengan persiapan yang lebih matang, pemilu kali ini akan lebih rapi dibanding pemilu 2009. Semoga saja, masalah-masalah yang sering muncul, seperti kertas suara yang sobek, jumlah pemilih yang tidak sesuai dengan kenyataan, dan lain-lain bisa diminimalisir pada pemilu kali ini. Hingga akhirnya, tren bagus akan terus berlanjut pada pemilihan presiden 2014. Untuk lebih jelasnya, silahkan baca berita update dari KPU Webtorial yang ada di Liputan 6 ini.

Geliat Persiapan Pemilu 2014


Liputan6.com, Jakarta : Berbagai persiapan dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyambut Pemilu Legislatif 9 April 2014. Persiapan termutakhir terkait validasi surat suara.

"KPU juga punya kewajiban memfasilitasi pelaksanaan penyelenggaraan pemilu di luar negeri. Kita ada 130 negara yang ada perwakilannya, dan di situ ada warga negara kita. Kepanitiaan pemilunya disebut PPLN (Panitia Pemilihan Luar Negeri)," kata komisioner KPU Sigit Pamungkas.Proses validasi tersebut melibatkan perwakilan 33 KPU provinsi dan 497 KPU kabupaten/kota seluruhIndonesia. Kegiatan validasi tersebut dilakukan untuk mencermati kembali pencantuman nama-nama calon Anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota yang telah ditetapkan KPU dalam Daftar Calon Tetap (DCT). Termasuk pencermatan nama calon anggota legislatif (caleg) yang telah meninggal dunia, sehingga nama-nama tersebut harus dihapus dari surat suara.

Dari 130 perwakilan itu, tutur Sigit, KPU mengumpulkan di 10 titik disesuaikan dengan kluster terdekat. Misalnya Amerika Serikat dikumpulkan di Los Angeles. Eropa Barat di Amsterdam, Belanda.
Terselenggaranya Pemilu tak luput dari dukungan ketersediaan logistik Pemilu yang memadai secara tertib dan efektif. Untuk itu logistik Pemilu harus dikelola secara efektif dan efisien, baik pada tahap perencanaan kebutuhan, pengadaan, pendistribusian, penyimpanan/pemeliharaan, dan penatausahaan.

KPU dalam rangka meningkatkan efektivitas pengelolaan logistik Pemilu telah menjalin kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Badan Informasi Geospasial (BIG) untuk mengembangkan Sistem Informasi Logistik (Silog) Pemilu.

Keberadaan Silog Pemilu yang handal menjadi kebutuhan mutlak dalam rangka mempercepat arus data dan informasi pengelolaan logistik Pemilu. Diharapkan masyarakat umum dan pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan logistik akan dapat mengakses informasi dari Silog dengan baik.

Dengan Silog, diharapkan pendistribusian surat suara tepat sasaran. Tidak akan terjadi salah pengiriman surat suara, misalnya surat suara untuk daerah pemilihan (dapil) 1 jangan sampai terkirim ke dapil 5.

Terkait lelang pengadaan logistik Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD Tahun 2014, konsorsium penyedia barang/jasa yang akan mempercepat pekerjaannya dengan menyewa mesin lain tanpa persetujuan dari KPU, melanggar dari kualifikasi yang diajukan ke KPU.

"Selain itu, tidak diperkenankan kepada penyedia jasa untuk melakukan subkontrak kepada perusahaan lain," kata Kepala Biro Logistik KPU Boradi.

Silog digunakan untuk mempermudah monitoring pada pelaksanaan pencetakan dan distribusi. Penyedia wajib mempunyai koneksi internet untuk melakukan monitoring secara online.

"Jadi harus melaporkan pergerakan percetakan dan distribusi melalui Silog KPU. Sehingga arus informasi dapat cepat didapat dan segala masalah yang terjadi dapat diselesaikan secepatnya," jelas Boradi.

Panitia Pengadaan Tinta Sidik Jari Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD Tahun 2014 juga menggelar Pelelangan Umum dengan Pascakualifikasi untuk paket pekerjaan pengadaan jasa lainnya secara elektronik. Pendaftaran berlangsung pada 11-23 Desember 2013. 

0 komentar:

Posting Komentar

    Blogger news

    Blogroll

    Categories

    Tentang Kami

    Directory berita tentang pemilu legislatif dan pemilihan presiden 2014