Jumat, 20 Desember 2013

JK Tampik Kasus Ratu Atut akan Pengaruhi Golkar


Meskipun sudah banyak pihak yang beranggapan bahwa kasus Ratu Atut akan mempengaruhi elektabilitas partai Golkar (baca: Efek Kasus Ratu Atut Terhadap Pemilihan Presiden 2014), JK sebagai salah satu kader, memiliki pandangan tersendiri. Baginya, Kasus Ratu Atut hanya merupakan kasus lokal bagi Golkar. Hal ini menarik untuk disimak, mengingat Golkar adalah partai unggulan untuk mengusung calonnya dalam Pemilihan Presiden 2014 mendatang. Pendapat selengkapnya dari Jusuf Kalla, langsung saja baca berita dari Vivanews ini.

JK: Bagi Golkar, Kasus Ratu Atut Hanya Berdampak Lokal

Oleh: Ita Lismawati F. Malau, Syahrul Ansyari

VIVAnews - Mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla memprediksi, penetapan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah sebagai tersangka akan berimbas ke suara partainya. Namun, kata Kalla, dampak yang muncul hanya bersifat lokal

"Kalau di Banten pasti ada pengaruhnya, tapi secara nasional tidak. Kami tidak bisa memperkirakan. Nantilah. Tergantung kasusnya seperti apa," kata Kalla saat ditemui di UniversitasIndonesia (UI) Salemba, Jakarta Pusat, Kamis 19 Desember 2013.

Kalla meyakini Partai Golkar tidak akan berpangku tangan menghadapi situasi tersebut. Sebaliknya, mereka tentu mempersiapkan sejumlah solusi atau langkah salah satunya dengan menonaktifkan Atut dari jabatannya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Pemberdayaan Perempuan.

"Biasanya kalau ada kasus, jabatannya diberhentikan dari struktur Partai Golkar. Tapi keanggotaannya tidak," ujarnya.

Meskipun demikian, mantan wakil presiden itu tetap menyampaikan rasa prihatin dana simpatinya terhadap Atut. Sebab, dia menilai Atut sudah mendapat musibah secara beruntun.

"Ibu Atut baru kehilangan suami, adiknya ditahan. Dia gubernur perempuan satu-satunya di Indonesia. Karena masalah, musibah tentu kami prihatin," tuturnya.

Ratu Atut ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga bersama-sama dengan adiknya, Tubagus Chaeri Wardhana, menyuap Akil Mochtar yang kala itu menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi. Tubagus diduga mengalirkan uang Rp1miliar ke Akil untuk pengurusan perkara sengketa pilkada Lebak, melalui pengacara Susi Tur Andayani.

Tak hanya kasus suap, Ratu Atut juga dibidik dalam dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di Banten. Namun, untuk kasus terakhir ini, KPK belum menerbitkan surat perintah penyidikan.

0 komentar:

Posting Komentar

    Blogger news

    Blogroll

    Categories

    Tentang Kami

    Directory berita tentang pemilu legislatif dan pemilihan presiden 2014