Kerjasama PDI-P dan Gerindra pada pemilu 2009 lalu memang tak berjalan mulus. Kekalahan pasangan yang mereka usung, yaitu Megawati dan Prabowo terhadap SBY-Budiono, membuat kerjasama ini bisa dibilang gagal. Namun, banyak pihak berpendapat bahwa kerjasama itu akan berakhir di pemilu kali ini. Ada juga yang berpendapat bahwa perjanjian itu sudah tidak ada. Yang mana yang benar? Yang jelas, hal ini bisa jadi memiliki pengaruh yang besar untuk pemilihan presiden 2014 nanti. Oke zone melansir berita terkait hal ini.
Perjanjian "Batu Tulis" Tak Berlaku di 2014
Oleh: Tegar Arief Fadly
JAKARTA – Perjanjian Batu Tulis yang disepakati PDI Perjuangan dengan Gerindra pada Pilpres 2009 masih teka-teki. Santer beredar bila dalam perjanjian tersebut juga memuat perihal kewajiban PDI Perjuangan mendukung pencapresan Prabowo Subianto pada Pilpres 2014.
Namun, politikus senior PDI Perjuangan, Sabam Sirait, menjamin tidak ada kesepakatan partainya untuk mendukung pencapresan Prabowo Subianto dalam pilpres mendatang.
Dijelaskan Sabam, pertemuan di Batu Tulis itu dihadiri 12 orang, masing-masing enam orang dari PDI Perjuangan dan Gerindra. Sabam pun mengaku mengikuti dan menandatangani perjanjian yang dibuat menjelang Pilpres 2009 tersebut.
"Maksudnya untuk kerjasama pencalonan presiden dan wakil presiden. Akhirnya kita sepakati dan ditandatangani oleh 12 orang. Capres Mega dan cawapres Prabowo. Hanya capres dan cawapres 2009, bukan 2014," kata Sabam di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (30/12/2013).
Pria yang juga salah satu pendiri PDI Perjuangan ini menegaskan, dirinya sama sekali tidak tahu dengan klaim yang sering diungkapkan Gerindra bahwa partainya akan mendukung Prabowo sebagai capres pada pilpres tahun depan.
"Yang saya tahu cuma itu saja dari pertemuan di Bogor (Batu Tulis) itu. Bahwa ada pembicaraan lain di luar itu, saya enggak tahu. Keinginan di luar itu, yang katanya Mega mendukung Prabowo, itu kami tidak bicarakan," tegasnya.
Namun, politikus senior PDI Perjuangan, Sabam Sirait, menjamin tidak ada kesepakatan partainya untuk mendukung pencapresan Prabowo Subianto dalam pilpres mendatang.
Dijelaskan Sabam, pertemuan di Batu Tulis itu dihadiri 12 orang, masing-masing enam orang dari PDI Perjuangan dan Gerindra. Sabam pun mengaku mengikuti dan menandatangani perjanjian yang dibuat menjelang Pilpres 2009 tersebut.
"Maksudnya untuk kerjasama pencalonan presiden dan wakil presiden. Akhirnya kita sepakati dan ditandatangani oleh 12 orang. Capres Mega dan cawapres Prabowo. Hanya capres dan cawapres 2009, bukan 2014," kata Sabam di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (30/12/2013).
Pria yang juga salah satu pendiri PDI Perjuangan ini menegaskan, dirinya sama sekali tidak tahu dengan klaim yang sering diungkapkan Gerindra bahwa partainya akan mendukung Prabowo sebagai capres pada pilpres tahun depan.
"Yang saya tahu cuma itu saja dari pertemuan di Bogor (Batu Tulis) itu. Bahwa ada pembicaraan lain di luar itu, saya enggak tahu. Keinginan di luar itu, yang katanya Mega mendukung Prabowo, itu kami tidak bicarakan," tegasnya.
0 komentar:
Posting Komentar